Principal Architect : Mario Andreti ,ST.
Architecture Firm : MOM
Architect
Owner : Bapak Sukamto
Lokasi : Perumahan Candi Gebang, Yogyakarta, Indonesia
Status : Terbangun (2010)
Luas Lahan : 160 m2
Luas Bangunan : 170 m2
Desain : 2010
Rumah
ini berlokasi di sebuah perumahan, yaitu perumahan Candi Gebang, yang dahulunya merupakan perumnas. Namun beriring waktu, kawasan ini berkembang menjadi area yang padat, dan
menjadi salah stau area permukiman yang diminati oleh masyarakat yogyakarta. Selain itu
karena lokasinya yang berdekatan dengan kampus UII dan kampus UPN, timbul
fenomena tumbuhnya rumah kos-kosan di area ini. Gejala inilah yang coba
ditangkap oleh owner, yaitu dengan merenovasi total bangunan lamanya menjadi
sebuah unit hunian baru yang berfungsi sebagai rumah tinggal dan rumah
kos-kosan.
Awalnya
owner berpikiran menjadikannya satu bangunan saja dengan ukuran yang besar,
namun kami mencoba memberi usulan yang berbeda dalam perencanaan bangunannya kami mencoba memberikan opsi berbeda, yaitu menjadikannya 2 unit masa bangunan 2 lantai
yang memiliki bridge (jembatan penghubung) dilantai 2. Tujuannya adalah
menghadirkan barier diantara 2 fungsi yang berbeda yaitu fungsi bangunan
sebagai rumah tinggal (private) dan fungsi bangunan sebagai kos-kosan
(semi-public). Barier tersebut berupa carport yang berada diantara kedua masa
bangunan tersebut.
Masa
bangunan utama yang berfungsi sebagai rumah tinggal keluarga, terdiri dari 2
lantai, yaitu lantai 1 berfungsi sebagai ruang keluarga, dapur, kamar mandi,
serta ruang makan. Sedangkan lantai 2 terdiri dari 2 unit kamar tidur dan kamar
mandi berukuran besar. Fungsi ruang tamu dihadirkan pada teras depan yang
diberi atap dan dinding, sehingga tamu pun tetap merasa nyaman, walau
sebenarnya tidak berada di ruang dalam.
Masa
bangunan kos-kosan, terdiri dari 3 unit kamar tidur dan 1 mushola. Ketiga kamar
memiliki fasilitas kamar mandi dan mushola disertai ruang wudhu. Masing-masing
kamar memiliki teras depan dengan atap policarbonate menggunakan rangka
kayu,sehingga ruang dalam masih tetap terang, karena cahaya alami dari teras
dapat tetap masuk ke ruang dalam kamar. Jembatan penghubung dilantai 2 antara
bangunan rumah tinggal dan bangunan kos-kosan berupa ruang jemur.
Pada ruang-ruang dilantai 2 menggunakan model plafon ekspose usuk rangka atap, sehingga plafon dapat mengikuti kemiringan atap, menjadi tinggi dan lebih nyaman. Untuk
tone warna dan material, menggunakan sentuhan warna alami seperti cat warna
cream, batu paras yogya, kayu dengan finishing melamin, dan genteng terakota.
Selain itu untuk bentuk fasad, didesain sedemikian rupa sehingga tetap berkesan
unik, dan agak berbeda dari lingkungannya. Sehingga dapat menjadi point of
interest bagi lingkungan sekitarnya.
Tetap Fokus, Konsisten, dan Sukses Selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar